Top Social

Persiapan Bumil dan Busui

Rabu, 28 September 2016


Hai para calon Bunda~

sudah siapkah Anda punya momongan? pastinya siap dong yaaa~

Saya selaku mama Keisha, mau berbagi tips nih untuk persiapan calon Bunda. Langsung aja yaa..

Pertama-tama Bunda siapkan dahulu mental dan fisik ya Bun.. Menjadi ibu hamil (bumil) memang tidaklah mudah.. Pasti akan banyak ujian yang datang menghampiri. Baik dari segi bentuk tubuh yang nantinya berubah jadi gendut, pakaian-pakaian lama yang kekecilan, rutinitas aktifitas yang berubah, dan pola makan yang wajib dikontrol.. (kesampingkan dahulu drama rumah tangganya).

Biasanya pada kehamilan trisemester pertama adalah masa-masa rawan bagi janin, sebaiknya Bunda kurangi aktifitas-aktifitas berat seperti angkat barbel, manjat genteng, maupun mengejar maling..  bukan deng, maksudnya kurangi berlari-larian hingga kecapean dan dehidrasi, kurangi naik-turun tangga, kurangi dulu pakai sepatu berhak tinggi seperti high heels cantiknya, mencuci baju dan kamar mandi sambil jongkok kelamaan, dan aktifitas sejenisnya yang kiranya membuat Bunda kecapean.


Kenapa?


Karena tubuh perlu penyesuaian diri terhadap pembentukan organ tubuh si kecil dalam perut Bunda, dan fase awal ini adalah fase penentu dan paling rawan, salah sedikit bisa-bisa nanti Bunda pendarahan. Bukannya ingin menakut-nakuti, tapi dari pengalaman pribadi dan pengalaman teman-teman saya yang lain banyak yang mengalami hal serupa.. Parahnya bahkan ada yang sampai keguguran. Ia merasa sehat dan baik-baik saja akhirnya kerja keras bak kuli pun diladeni namun jika ada apa-apa siapa yang tau?


Memasuki fase bulan kedua kehamilan, biasanya tubuh mulai merasakan "morning sick". Dari sekedar mual atau bisa sampai muntah di pagi hari. Biasanya cairannya berwarna kuning. Rasanya sakitnya seperti terkena sakit maag kronis.


Orang jaman dulu suka makanin mangga muda/rujak karena memang benar buah-buahan asam mampu menghilangkan mual yang kita rasakan. Asal jangan kebanyakan ya Bun, biar nggak diare 
Kalau sudah trismester kedua, atau masuk usia ke 4 bulan biasanya mualnya akan hilang. Kandungan Bunda pun sudah mulai kuat jadi sebaiknya Bunda luangkan waktu untuk jalan-jalan refreshing~ 


Beneran, Bun. Mumpung masih hamil dan belum berojol sebaiknya Bunda jalan-jalan dulu sepuasnya, karena ketika anaknya sudah keluar Bunda akan susah untuk travelling bebas tanpa 'embel-embel' bawa peralatan ini-itu  istilah jalan-jalan ini adalah "Baby Moon"


Oya, perlu Bunda ketahui. Saat badan Bunda membesar biasanya pakaian dalam dan pakaian luar akan serba kekecilan. Saya sarankan Bunda mulai hunting baju hamil yang sekaligus bisa untuk akses menyusui~ Begitu pula halnya dengan pakaian dalam menyusuinya harus yang fleksibel.


Kenapa? 


Karena pakaian 'biasa' akan kurang nyaman jika kita ingin menyusui di tempat umum. Alangkah baiknya jika ada bukaan khusus untuk menyusuinya. Jadi, lebih praktis dan bisa menyusui dengan mudah di tempat umum tanpa harus buka-buka baju dan mencari tempat untuk ngumpet demi menyusui..


Biasanya baju menyusui memiliki bukaan kanan dan kiri. Jadi saat menyusui dada Bunda tidak akan terekspos kemana-mana.. Kalau mau lebih amannya lagi, misalnya Bunda tetep nggak pede menyusui di tempat umum namun gak ada tempat untuk ngumpet. Bunda bisa tutupi dengan syal atau kain penutup khusus saat menyusui (sejenis celemek). Kalo kepepet pinjem sarung/mukena juga bisa~


Nah, kembali lagi ke topik semula. Sekarang pakaian menyusui yang dijual khusus untuk bumil dan busui pun sudah banyak loh di luaran sana. Merk-merk lokal pun sudah bertebaran dimana-mana kayak ketombe di kepala.


Dari yang harganya ekonomis sampai mahal kualitas eksport juga ada bu-ibu~


Referensi brand / toko online favorit saya adalah Mamibelle Nursingwear, Baju Mamigaya, Moms to be, Mutterscaft, Matroishka, Mamabebe nursing wear, dan maasih banyak lagi. Bisa cek di IG saya (angelmoise)


Selain itu Bunda juga perlu menyiapkan perencanaan dana untuk melahirkan. Apakah pakai bidan? Dokter? Paraji?


Pastikan konsultasi dengan orang yang sama. Jangan gonta-ganti dokter/bidan ya.. supaya mereka tau perkembangan janin Bunda, namun jikalau terpaksa harus ganti dokter/bidan maka setiap konsultasi catatlah selalu perkembangan janin pada buku khusus. Sehingga riwayatnya mudah dipelajari oleh dokter/bidan yang lain.


Selain itu, siapkan pula perencanaan dalam memilih lingkungan tempat tinggal dan tenaga perawat. Dimana kah si kecil akan tumbuh? Lingkungan seperti apakah yang baik untuk pertumbuhannya? Siapakah yang akan menjaga dan merawatnya? Apakah Bunda sendiri? Atau mau menggunakan jasa pengasuh?



Dalam mengasuh anak peranan suami sangatlah penting. Jangan cuma karena Bunda yang menyusui lantas Bunda sendirian yang mengasuh anak sambil melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya sendirian.


Perlu diketahui, pasca melahirkan Bunda akan mengalami fase nifas. Mirip dengan menstruasi tetapi darah yang keluar lebih banyak dan cenderung lama. Biasanya 40 hari atau lebih. Setiap orang berbeda-beda. Nah, fase nifas ini membuat Bunda pastinya kesulitan beraktifitas. Ditambah bekas luka melahirkan ada yang sembuhnya lama dan ada yang sembuhnya cepat. 


Pengobatan dilakukan sendiri di rumah dengan resep dokter untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi melahirkan. Ssst.. Selama Bunda nifas / belum sehat betul lukanya, dilarang "pacaran" dulu ya sama suami 😅


Hubungannya dengan peranan suami yakni, suami yang pengertian akan menggantikan Bunda dalam melakukan pekerjaan yant berat-berat atau pekerjaan yang mobilitasnya banyak. Misal, memasak sebaiknya beli jadi saja atau suami yang memasakkan, mencuci pakaian dan menyetrika sebaiknya dibantu atau ditunda dulu, syukur-syukur kalo ada ART alias asisten rumah tangga ya Bun, jadi pekerjaan rumah ada yang bantuin. Kemudian, jika anak terbangun di malam hari atau anak terbangun ketika Bunda sedang beristirahat maka sebaiknya dibantu suami untuk memberikan ASI yang telah diperah sebelunya atau bisa juga susu formula (sufor) khusus bayi. Kalau semuanya Bunda yang melakukan sendirian, bisa-bisa baru keluar dari rumah sakit Bunda langsung masuk lagi karena kelelahan.



Kalau Bunda mau makan dan mandi, sebaiknya bayi diletakkan di kasur dengan penghalang yang aman agar tidak jatuh, atau mintalah keluarga  atau teman atau pengasuh untuk menjaganya. Bila perlu pasang kamera pengawas.


Mengurus anak akan jauh lebih susah dan butuh tenaga ekstra oleh karenanya Bunda harus perbanyak makan, terutama sayur, buah, dan sesekali daging. 


Ada yang bilang kacang-kacangan bagus untuk ASI booster, seperti almond, kacang hijau, dan kacang merah. Sayur daun katup dan susu kedelai pun sudah menjadi rahasia umum bagi ibu-ibu jaman dulu.

Oya, jangan lupa ya Bun, nanti saat Bunda ke rumah sakit untuk bersalin, di check-list kembali peralatan dan kebutuhan menginap di rumah sakitnya. Seperti sarung/kain/daster, fungsinya memudahkan Bunda untuk proses bolak-balik kamar mandi, entah untuk buang air atau mandi. Jika BUnda mengenakan celana dijamin Bunda akan 'tersiksa' karena luka bekas operasi pasca melahirkan.

Lalu sediakan pembalut khusus nifas dan juga breast pad. Fungsi breast pad adalah untuk menyerap ASI yang terbuang secara tidak sengaja saat Bunda menyusui sang bayi.


Pada awalnya produksi ASI hanya sebulir atau setetes sampai tiga tetes, ini dinamakan kolostrum. Walaupun jumlahnya sedikit namun perannya penting untuk sang bayi, yakni sebagai imunitas/antibodi tubuhnya. Seiring berjalannya waktu ASI yang keluar dari tubuh Bunda akan semakin banyak, jika Bunda menyusui menggunakan payudara kanan, jangan heran jika pada payudara sebelah kiri pun akan mengeluarkan ASI. Oleh karena itulah Bunda memerlukan breast pad, agar ASI yang keluar bersamaan saat menyusui tidak basah kemana-mana. ASI yang mengendap terlalu lama pada payudara atau pakaian akan berjamur, layaknya susu basi, oleh karenanya tetaplah jaga payudara Bunda agar selalu kering dan higienis ya.


Selain itu, Bunda juga perlu membawa pakaian yang mudah dibuka untuk akses menyusui. Seperti pakaian khusus busui yang sudah saya sharing tadi. Jangan lupa dalaman bra dan celana khusus untuk busuinya juga. Pasca melahirkan perut akan menjadi bergelambir, tidak langsung mengecil, cara tradisional untuk meminimalisir perut bergelambir Bunda dapat mengenakan 'gurita' pada perut dan pinggul. Selain untuk mencegah menggelambir kemana-mana gurita ini juga bisa mencegah masuk angin Bunda.


Oya, satu lagi, selalu sediakan botol steril ya Bun, untuk memerah ASI Bunda jika ASI yang terproduksi sudah cukup banyak dan terkumpul dalam payudara. Jangan biarkan ASI terjebak dalam payudara terlalu lama, karena akan membuat Bunda sakit meriang. Dijamin rasanya nggak enak banget! ASI yang terjebak pada payudara akan membuat payudara Bunda bengkak dan parahnya sampai bernanah, olehkarenanya jika bayi sudah kenyang namun produksi ASI tetap banyak, sebaiknya Bunda simpan saja pada botol steril ya Bun. Dengan mengeluarkan ASI secara teratur maka akan membuat produksi ASI Bunda menjadi lancar dan melimpah. Semakin jarang dikeluarkan maka selain menghambat produksi ASI maka akan membuat payudara Bunda bengkak dan parahnya ASI jadi berhenti keluar. Lebih lengkapnya Bunda bisa ikut kelas Laktasi sebelum melahirkan.

Saat menyusui rajinlah me-massage sendiri payudara Bunda ya.. ini pun mampu melancarkan produksi ASI Bunda.


Mungkin sekian dulu sharing saya perihal tips untuk persiapan calon Bunda, dari kondisi bumil sampai busui. Semoga bermanfaat~

Post Comment
Posting Komentar