Top Social

Image Slider

Review Sutil Mayba, Cypruz, Ikea, dan perawatannya

Selasa, 21 Februari 2023


anyeonghaseyo yeoreobun~ hari ini aku mau mereview beberapa merk sutil silikon dan juga sutil berbahan kayu. Setelah akhirnya aku mencoba sendiri, jadinya aku bisa berbagi pengalaman berdasarkan pengalaman pribadi.


Disclaimer : ini berdasarkan pengalaman dan pemakaian pribadi ya Bund. Jadi mungkin saja penilaiannya bersifat personal/pribadi. 


Kalo bunda2 di sini mau sharing atau mau mengoreksi maupun menambahkan informasi lainnya boleh yuk share di kolom komentar 🥰 

IKEA
Jadii sutil pertama yang aku review adalah sutil bahan kayu dulu ya.. Yang aku foto ini adalah merk IKEA. Kisaran harganya 35ribuan. 

(sutil IKEA yg sudah bertahun-tahun menemani. Makasih atas perjuangannya🥹 you're my bestie)


Selama ini aku terbiasa pakai sutil kayu. Karena sutil kayu tuh awet, tahan panas, kokoh, dan tidak merusak wajan atau panci. Harganya pun variatif, ada yang cuma 3ribuan hingga puluhan ribu rupiah. Yang membedakan cuma jenis kayunya saja. 


Menurutku, sutil kayu yang mahal dan sutil kayu yang murah ketika dipakai tidak terlalu berbeda. Bahkan cara perawatannya pun sama saja. Kalo dari segi usia pemakaiannya? Itu semua tergantung bagaimana cara kita merawatnya. Semakin apik, maka akan lebih awet.l


Kekurangan dari sutil berbahan kayu yaitu dia memiliki pori sehingga jika terkena air terlalu lama ia akan mudah berjamur, lembab, atau bahkan menghitam. Bahkan jika ketika membersihkannya ternyata masih meninggalkan noda (biasanya sisa2 masakan/makanan) maka sisa2 noda tersebut bisa jadi sumber bakteri juga jamur. Kadang malah bisa dikerumuni semut atau serangga. Intinya sutil kayu menjadi tidak higienis. Kalau dipakai menggoreng deep fry terlalu lama pun bisa menyebabkan sutil kayu menghitam alias gosong.

Tips merawat (versiku) agar sutil kayu lebih awet yaitu:
1. Segera cuci sutil kayu jika kotor. Jangan terlalu lama disimpan di tempat cuci piring. Agar kotoran2 tidak masuk ke pori kayunya. Segeralah cuci sutil kayu jika terlalu kotor.

2. Hindari direndam terlalu lama/hindari basah terlalu lama. Bahan kayu jika terlalu lama direndam maka akan lembab dan cepat membusuk. Akibatnya mudah berjamur dan menjadi sarang bakteri. Bahaya jika mengkontaminasi makanan yg kita olah. Karena kita bisa keracunan dan berakibat fatal bagi kesehatan.

Maka dari itu segeralah cuci dan setelah dicuci simpanlah di tempat yang kering (peniris). Atau langsung lap sampai kering. Angin2kan. Baru simpan.

3. Jangan digoreng. Kadang kita lupa kalo menggoreng makanan sutilnya pun ikut disimpan juga ke dalam wajan. Ini akan membuat kayu sutil cepat menghitam jadi arang (kayak punyaku. Wkwkwk). Asalkan hitamnya tidak parah, sutil pun masih bisa dipakai. Namun jika menghitamnya parah sekali (70% gosong) baiknya dibuang. Karena sama aja kayak arang. Arang mengandung zat karsinogenik yg memicu terjadinya kanker. Setidaknya lebih baik menghindari daripada mengobati bukan?  Ga pake babibu, buang.

4. Olesi minyak sesekali. Ini optional ya, alias tidak wajib. Dilakukan silahkan, tidak pun tak masalah. Ada beberapa tips merawat alat masak kayu yaitu diolesi minyak kelapa/minyak goreng. Cukup ambil tisu, celupkan minyak sedikit. Lap sutil kayunya seperlunya. Selesai.

Karena pada minyak dapat menghambat pertumbuhan mikroba yg terdapat di kayu. Membuatnya jadi lebih awet dan tahan lama.

Namun jika sutil kayu sudah berumur atau berjamur dan kotor jangan sungkan2 untuk dibuang. Ingat, nyawa kita cuma 1🙃


Lanjut~ bahas sutil berikutnya~
Kali ini aku akan membahas sutil berbahan silikon, kenapa mesti silikon? Karena sama2 aman untuk wajan anti lengket yg kita miliki di rumah Bund.

Pasti nangis banget kalo punya wajan antigores (yg biasanya mehong itu 🥲) tapi malah terkelupas gara2 kita salah pakai sutil, pakenya yg bahan stainless steel.

Selain itu warnanya pun biasanya cantik dan menarik, sehingga bikin mood masak kita naik.

Cypruz
Oke yg pertama yaitu sutil silikon dari Cypruz


Sebenernya mau beli yg Stein Cookware tp kok dompet teriak2, oh ternyata ga cukup isinya. Yaudah akhirnya aku belilah merk ini yang cuma setengah harganya si Stein Cookware 😅


Saat aku beli sutil ini harganya berkisar 30-45ribuan. Dia gagangnya terbuat dari kayu solid ya. Sedangkan bahan spatulanya dibuat dari silikon tebal. Klaimnya sih bisa tahan panas sampai 230°C. Bahkan di channel video official mereka pun ada demonstrasinya. Ga meleleh walopun sudah dipakai deep fry dengan suhu 230°C. Aku pribadi sudah coba pakai untuk menggoreng dan menumis, dan hasilnya aman. Sutil tidak melepuh.


Panjang sutilnya sendiri sekitar 33,5cm.  Panjang yang normal untuk ukuran sebuah sutil. Tebal silikonnya sendiri 3mm. Ini adalah sutil silikon yg paling tebal yg aku punya saat ini.

Selama aku menggunakan sutil ini dari segi bahan tidak ada masalah, aman. Cuma kebetulan aku pilih bentuk yg spatula (pipih lebar) ini, ternyata menjadi sedikit masalah.

Kukira bentuk ini sangat umum dan akan sering aku gunakan, ternyata tydack. Bentuk ini memang praktisnya untuk goreng telur atau pancake atau untuk makanan2 berbentuk pipih. Namun kalau untuk menggoreng atau menumis agak kurang praktis. Kenapa? karena licin, dan kurang menyendok makanan.

Akhirnya aku sadar, pantesan aja ada banyak bentuk sutil ya. Seller pun seringkali menjual produk sutil dalam kemasan 1 set yang terdiri dari berbagai bentuk. Kukira 1 saja cukup.

Mayba
Next, sutil berikutnya adalah dari merk Mayba. Kebetulan sempat hype banget di kalangan ibu2 dan anak2 kosan. Bentuknya kayak heart (hati) gitu.

Panjang sutilnya lebih pendek dari merk lainnya, yaitu 30cm. Tebal silikonnya sendiri sekitar 1-2mm. Tidak setebal cypruz. Buktinya silikonnya bisa aku tekuk seperti di gambar. Kalo merk cypruz saking kokohnya jadi sulit aku tekuk. Gagangnya terbuat dari kayu bambu.

Klaimnya sih dia bisa tahan panas hingga 250°C. Wow, lebih tinggi toleransinya ketimbang merk cypruz ya. Cuma sejauh ini aku ga pernah pakai untuk menggoreng deep fry. Aku pilih cara aman aja. Jadi aku kurang tau ketahanannya apakah valid atau tidak.

Harganya sendiri kisaran 29-35rb. Warnanya pastel lucu2. Ada pink, mint, ungu, putih, dan fuschia. Ditambah memiliki motif sprinkle kayak permen.

Sebenarnya dari keterangan yg aku baca, sutil ini dikhususkan untuk masak mpasi. Makanya bentuknya didesain lucu, unik, namun tetap fungsional. Sutil ini cocok untuk menyendok bubur dan sop. Untuk menumis pun masih bisa. Untuk menggoreng agak kurang cocok karena kurang pipih.

No Brand

Sutil berikutnya adalah sutil tanpa merk, namun dari segi performa tidak kalah bagusnya dengan sutil lainnya.

Panjangnya 32,2cm. Gagangnya terbuat dari kayu solid. Silikonnya memiliki tebal sekitar 2-2,5mm. Termasuk tebal dan kokoh. Ini aku coba tekuk pun ga berhasil karena keras.

Sengaja aku pilih warna ini karena senada dengan sutil merk cypruz dan juga si mayba. Walopun cuma cypruz yg putih polos. 

Model sutil bulat bolong2 ini fungsinya adalah untuk memudahkan dalam menyaring makanan/masakan. Biasanya aku gunakan untuk goreng deep fry seperti nugget, kentang, ayam, tahu, tempe. Kadang aku pakai juga untuk menyaring mie dan pasta. Namun kadang aku pakai juga untuk menumis.

Ketahanannya sendiri tahan hingga 230°C, namun disarankan hanya untuk pemakaian hingga panas 205°C agar awet.  

Alhamdulillah, semua sutilnya sudah aku review. 

Oya sedikit tips dalam menjaga sutil silikon kita agar tetap awet dan tahan lama, yaitu:

1. Cuci dahulu sebelum digunakan. Kalo aku pribadi cukup cuci pakai sabun cuci piring lalu keringkan. Tapi di luaran sana ada beberapa ibu2 yg merebusnya dahulu. Hati2 aja sih, jangan sampai terlalu panas supaya tidak meleleh.

2. Sama seperti sutil kayu, sebisa mungkin kalau kotor segera dicuci ya sutilnya. Sebenarnya bahan silikon ini kalo kualitasnya bagus, masih aman didiamkan dengan kondisi kotor namun jika terlalu lama didiamkan khawatirnya nodanya akan membekas di silikonnya.

3. Hindari bahan makanan/masakan yg berpotensi meninggalkan noda warna yg kuat seperti kunyit, bubuk cabai, pewarna, dan sejenisnya. Soalnya silikon ini mudah sekali menyerap warna dari bahan2 masakan tersebut dan sangat sulit dihilangkan/dibersihkan. Aku pernah bikin kimchi pakai sutil silikon dan alhasil jadi berbekas walopun sudah direndam berbagai macam pembersih.

4. Karena gagangnya terbuat dari kayu maka hindarilah merendam terlalu lama di air/kuah. Supaya tidak mudah rusak/jamuran/menghitam/terkontaminasi. Simpanlah di tempat kering dan tidak lembab.

5. Jangan pula direndam di minyak terlalu panas, karena bisa saja meleleh. Walopun sudah ada sertifikasi aman namun selalu bacalah keterangan produknya. Tidak semua sutil silikon memiliki ketahanan panas maupun dingin yg sama. Maka perhatikan petunjuk pemakaiannya. Gunakanlah sesuai fungsinya.

6. Gunakan baking soda untuk membersihkan noda membandel pada sutil silikon. Sebenarnya ini optional. Namun ada kalanya kita memasak bahan tertentu sehingga nodanya masih membekas. Sebenarnya ini salah satu kelemahan sutil silikon. Maka rendamlah sutil dengan bubuk baking soda selama beberapa jam. InsyaAllah nodanya akan memudar. Noda bekas kimchi pada sutilku pun alhamdulillah memudar setelah berjam-jam pakai baking soda. Namun mungkin akan tetap terlihat tidak secerah sebelumnya.

Oke, sepertinya sekian dulu review dari aku. Sejauh ini semua produk yg kubeli sudah bersertifikat FDA approved dan non toxic. Sehingga aman untuk digunakan jangka panjang. Terimakasih sudah mampir kemari, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua~


Link pembelian akan aku cantumkan di bawah 👇👇👇

Sutil kayu IKEA

Sutil Cypruz

Sutil Mayba

Sutil bulat bolong tanpa merk

Koleksi Tumbler (Botol/Gelas Air Minum)

Jumat, 12 Maret 2021

 Hai hai haiiii~ Halo semuanyaa? apakabar? semoga selalu sehat-sehat yaa (amiin)


hari ini aku akan memamerkan me-review sedikit koleksi tumbler-ku yang mungkin saja bisa dijadikan referensi untuk kalian semua.


here we go~


nah ini dia beberapa koleksi tempat minum/tumbler yang akhir-akhir ini aku sering pakai



Oke, pertama aku akan review gelas lipat unyu ini:

kondisi saat berdiri



kondisi saat dilipat





kenapa aku suka banget gelas ini sejak pertama kali lihat karena dia bisa dilipat, mudah dibawa kemana-mana, ringan, dan tahan panas. Nilai plus-nya adalah warnanya lucu-lucu banget! 😍


Aku beli dengan harga 25-27ribuan di shopee saat diskon ongkir, hehe. Cukup worth it. Sebenarnya ada brand aslinya namanya 'Stojo' tapi harganya bisa di atas 10x lipatnya 😅 Nah aku beli yang KW-nya aja dulu. Memang sih keliatannya agak lebih tipis ya silikonnya yang di bagian lipatannya tapi dengan harga segitu udah lumayan banget. 


Oya btw bahannya ini dari silikon ya tapi tutup serta pegangan anti panasnya terbuat dari plastik tebal. Kapasitasnya bisa sampai 350ml. Sudah food grade, beratnya 130 gram, dan ukurannya 87*87*140(58)mm (aku liat di kemasannya). Sudah aku tes dengan air dan aku bolak-balik hasilnya tidak tumpah/bocor asalkan ditutup rapat.

Gelas ini cocok buat dibawa travelling atau camping, semisal kalian keluar negeri ga terbiasa pake toilet yang cuma ada tisunya aja dan kalian nggak terbiasa dengan itu, gelas ini bisa kalian jadikan untuk gayungnya 🙈 tinggal ambil air di wastafel sebelum ke toiletnya (wkwkwk, aku dapet ide ini dari Nagita Slavina). Kalo camping juga worthed banget bawa ini karena materialnya nggak berat dan bisa dilipat.


Nah, gelas berikutnya adalah gelas kaca yang ada penutupnya ini~




aku beli ini dengan harga sekitar 20-30ribuan, sudah free dengan sedotannya. Untuk pembelian ini aku sertakan pula tambahan bubble wrap dan kardus. Alhamdulillah pengiriman aman. Oya sedotannya yang asli terbuat dari stainless steel tapi yang aku pakai di sini sedotan kaca koleksi pribadi. 

Bahan gelasnya terbuat dari kaca, tetapi tutup gelasnya terbuat dari plastik sejenis akrilik, dan penutup lubang sedotannya terbuat dari karet silikon. Gelas ini muatannya 400ml. Sebenarnya di tokonya ada banyak motifnya tapi aku pilih yang motif flamingo karena lucu. Gelas ini bisa dipakai dengan 3 cara: 1.Dipakai seperti gelas pada umumnya, 2.Dipakai dengan sedotan, dan 3.Dipakai seperti gelas kopi

Gelas ini aku isi minuman selama ditutupnya rapat tidak akan bocor karena sudah ada segel karet di tutupnya.

Next~

Aku dapet botol minum vakum ini dari suami. Suamiku dapat dari kantornya. Tapi sebenernya botol jenis begini udah banyak kok yang jual di e-commerce dengan beragam pilihan model dan motif. 




Awalnya aku underestimate sama botol minum model begini. Karena bentuknya kurang menarik, kukira bakal abal-abal kualitasnya (alias nggak tahan panas maupun dingin). Eh eh eh eh eh eehhhh, ternyata oh tenyataaa aku kaget dan takjub! 😱 aku bikin teh panas lalu aku masukkan ke sini dan sampe 6 jam lebih teh-nya masih panas dong pake botol iniiih~ gila, gak nyangka bangeeet kualitasnya nggak abal-abal. Sama kayak termos pada umumnya. 

Mungkin kalo di e-commerce harga tumbler model begini kisaran 20-50ribu atau lebih tergantung merk, motif, dan bahan. Kalo punyaku ini bahannya stainless steel dobel wall (jadi nggak akan panas kalo dipegang ketika diisi air panas), tutupnya ada karet silikonnya, dan ada tempat (dari plastik) untuk memudahkan minum. Tutupnya pun aman dan tidak bocor sama sekali. Kapasitas airnya bisa sampai 250ml.

Yang ke-4~

Gelas tumbler yang sedari dulu aku impi-impikan bangeeettt 😆

Tadaaaaaa~~





Aku beli di Lazada harganya kisaran 30-40ribuan. Ini murah karena tokonya lagi cuci gudang. Alasan lainnya kenapa murah adalah karena pengemasannya kurang baik menurutku, pertama: kotak gelas tumblernya sudah sobek-sobek kayak bekas/lama di gudang, kedua: sebenarnya ini ada hiasan di bagian tutupnya tapi saat sampai nggak dapat (yasudahlah ngga apa-apa yang penting fungsi utamanya aja), ketiga: ada retak sedikit di bagian tutupnya untuk saja nggak terlalu kelihatan dan tidak mengurangi fungsi dari tumblernya sendiri.

Selama gelasnya ini bisa kugunakan dengan semestinya maka ku-maafkan, memang agak beresiko sih ya beli barang online seperti ini. Makanya pastikan beli di toko yang memiliki garansi. Kalo ini aku beneran gambling karena harganya murah jadi kalo rusak aku anggap pengalaman belanja online. Beruntungnya hanya lecet sedikit aja~

Gelas tumbler ini double wall ya, tapi tumbler ini sebenarnya khusus air dingin atau air biasa, kurang cocok untuk air panas. Bahannya plastik tebal yang sudah food grade. Di antara lapisan gelasnya ini ada gel yang berfungsi sebagai pendingin (atau es batu) jika kita menyimpannya beberapa jam di freezer (sebelum digunakan) maka gel-nya akan mengeras. Lalu saat dituangkan air biasa ke gelasnya maka airnya akan ikut dingin.

Praktisnya tumbler ini sudah ada sedotannya di tutupnya, jadi kita cukup bawa satu tumbler saja tanpa perlu repot-repot bawa sedotan lagi. Kapasitas gelas tumbler ini 400ml.

Terakhir~

Botol minum yang kubeli sudah lama di miniso 😁



Materialnya kaca dan kapasitasnya kecil (220ml), tutupnya rapat karena ada karet penahan di dalamnya (jadi nggak bocor), dan ada tali kecilnya berbahan silikon. Sengaja aku pilih size kecil supaya bisa dibawa ke tasku yang ukuran sedang dan kecil. Sengaja milih material kaca supaya kalo ingin beli teh panas atau bikin kopi panas nggak mudah meleleh dibandingkan yang berbahan plastik.


yup sekian review dari beberapa koleksi tumbler-ku. I hope you are enjoying it~ semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan membantu kalian dalam memilih botol atau gelas tumbler yang kiranya kalian butuhkan. Semua tumbler  memiliki keunggulannya masing-masing tinggal kalian sesuaikan aja


Tips Membeli Buku Anak

Jumat, 26 Juni 2020


Hai, hari ini aku akan membahas mengenai jenis-jenis buku rekomendasi untuk anak-anak. Khususnya usia 0-7 tahun.

Istilah buku adalah jendela dunia adalah benar. Buku merupakan mediator paling mudah didapatkan yang digunakan untuk mengenalkan dunia kepada anak-anak. Apalagi jika bukunya dikemas secara menarik, banyak gambarnya dan dengan bahasa yang ringan untuk orang tua bacakan.

Di luaran sana sudah banyak buku yang dijual untuk anak-anak dengan berbagai macam bahasan, kadang sebagai orang tua kita masih sering bingung buku apa yang sebaiknya kita beli. Nah, untuk memudahkan pencarian, maka sebaiknya kita klasifikasikan dahulu buku yang dibutuhkan oleh anak.
Berdasarkan tips panduan orang tua yang aku pelajari dari Shimajiro Club Indonesia, setidaknya ada 3 jenis klasifikasi buku untuk anak, yaitu: 1.Buku Aktivitas, 2.Buku Cerita Bergambar, 3.Buku Dongeng

 1.Buku Aktivitas

Buku aktivitas biasanya merupakan buku yang dibuat agar anak-anak dapat memainkan buku tersebut. Untuk anak usia 0-3 tahun biasanya buku aktivitas ini bentuknya seperti buku bantal, buku yang bisa ditarik, buku sensorik, buku yang ada gambar digerakkan, bahkan adapula yang didesain khusus bisa menyuarakan bunyi serta lagu, dan masih banyak lagi variatifnya. Untuk anak usia 3-5 tahun (atau bahkan untuk usia 6-7 tahun),  buku yang direkomendasikan baiknya buku yang bisa dipakai untuk latihan menulis, latihan membaca, latihan menggambar, berhitung, mencocokkan gambar, dan sejenisnya. Berikut aku lampirkan salah satu contohnya.
Gambar by google. Buku aktivitas untuk PAUD atau toddler

Gambar by google. Buku aktivitas "Lingkungan Sekitarku"

Gambar by google


Gambar by google. Buku sensorik untuk anak usia 0-3 (Balita)

 2.Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar ini  lebih memfokuskan pada gambar. Gambar pada buku dapat menjelaskan secara tersurat apa yang hendak disampaikan dan memudahkan anak untuk memahami materi yang disampaikan. Oleh karenanya buku cerita bergambar ini banyak dipakai sebagai mediator pengetahuan anak, contohnya sebagai ensiklopedia, buku pengetahuan alam (science), buku cerita pembentukan karakter, buku pengenalan hal-hal baru, dan lainnya. Berikut aku lampirkan salah satu contoh bukunya.
Gambar by google. Buku ensiklopedia untuk anak

Gambar by google. Buku "Kenapa ya?"



3.Buku Dongeng

Buku dongeng ini mirip dengan buku cerita bergambar, namun sebaiknya untuk buku dongeng pilihlah buku yang terpusat pada tulisan ceritanya. Fungsinya agar anak dapat berimajinasi dengan cerita tersebut. Misal Ketika orang tua membacakan buku dongeng, orang tua dan anak dapat menjadikan boneka atau mainan anak (mobil-mobilan, robot, atau bahkan jari kita sendiri) sebagai tokoh dalam buku tersebut. Simpel bukan? Buku dongeng sebaiknya dibacakan menjelang tidur. Dijamin, semakin sering orang tua membacakan dongeng untuk anak, ikatan (bonding) antara keduanya akan semakin kuat. Biasanya dalam buku dongeng pun sering diajarkan banyak pesan moral sehingga kita dapat membentuk karakter anak sejak dini. Berikut akan aku berikan salah satu buku rekomendasi untuk para orang tua. 


Gambar by google. Buku dongeng anak hebat seri, "Kisah Pembentuk Karakter"

Gambar by google. Buku dongeng kisah anak hebat

Sebenarnya masih banyak lagi buku-buku yang menarik lainnya. Nah, sedikit tips dariku, ajaklah si kecil dalam peran serta memilih buku yang ia sukai. Tumbuhkan minat ketertarikannya terlebih dahulu, jangan dipaksakan jika dalam prosesnya ia belum tertarik. 

Sama halnya jika ketika kita mengajarkan si kecil, usahakan jangan ada keterpaksaan namun kita pancing terlebih dahulu rasa ingin tahunya. Seperti dengan kalimat, "Kenapa planet Venus paling terang di antara planet lainnya ya?" "Kenapa bisa ada ulat dalam apel ya?" "Kenapa kita harus rajin cuci tangan sebelum makan ya?". Jangan lupa pula, ketika anak sudah mulai tertarik dan tumbuh rasa minatnya akan keingintahuan, barulah kita selipkan informasi dan menuntunnya ke arah belajar sambil bermain 😇😉 

Ingat, belajar bukan masalah kuantitas (apakah harus satu jam, dua jam, atau lebih) melainkan kualitasnya, bahkan ketika 1 menit si kecil sedang fokus menerima informasi baru ia akan mengingatnya dalam waktu yang panjang (atau bahkan selamanya akan melekat). Masa-masa usia dini adalah masa keemasan dimana paling penting bagi anak untuk kita ajarkan hal-hal baru karena mereka akan mengingatnya dalam waktu yang lama seumur hidupnya. Maka usahakanlah hanya memori dan kenangan indah saja yang mereka kenang kelak.

Sekian tulisanku hari ini. Semoga buat kalian yang membacanya, yang sedang bingung mau beli buku apa bisa menjadikan tulisan ini sebagai salah satu petunjuk. Terimakasih sudah membaca 😇

Review DD Cream Wardah

Kamis, 15 November 2018

Hari ini, cuaca di sini cukup cerah. Rasanya jadi kepengen me-review produk wardah yang sedari kemarin penasaran pengen banget aku cobain dan aku share hasil review-ku secara pribadi, yaitu Wardah DD Cream C-defense with vitamin C. 



Untuk disclaimer, mungkin hasil pemakaian setiap orang akan berbeda-beda ya. Tergantung bagaimana kondisi kulit kita masing-masing. Tapi semoga saja bisa menjadi bahan masukan yang kalau kondisi kulitnya mirip dengan aku.


So, kulitku ini termasuk yang agak membandel. Semenjak ber-umur. Menikah dan punya anak, kulit jadi cenderung kering dan sensitif. Nggak kayak dulu sewaktu remaja sangat amat berminyak.


Sebenarnya saat ingin mencoba produk DD Cream dari wardah ini aku agak takut, soalnya kulit kering dan sensitif biasanya kurang cocok memakai krim yang ada kandungan vitamin C nya. You know, kalo vitamin C biasanya akan bikin kulit semakin kekeringan karena sifat alaminya yang asam, bahkan bisa juga bikin kulit jadi gatal dan kemerahan. Biasanya kulit kering cocoknya pakai vitamin E.


Cuman pas aku baca di kemasannya katanya sih selain vitamin C, wardah DD cream ini pun memasukkan kandungan vitamin E nya sebagai antioksidan. Ehem.. jadi dia ada 2 vitamin gitu ya? C dan E? Well, let we see gimana hasilnya deh
Nah, melihat banyak beauty blogger dan vlogger yang pakai DD cream ini katanya cocok, aku jadi penasaran. Beneran nih? Coba ah mumpung lagi diskon. Harganya kisaran 25-35ribuan. Tergantung belinya dimana. Aku sendiri beli di saat Guardians lagi diskon.


Ok, aku pilih DD cream wardah yang shade natural. Soalnya menurutku ini pilihan aman untuk hampir semua jenis kulit. Tapi ada juga yang bilang kalau shade natural ini warnanya agak keabu-abuan. O..ow.. bismillah aja ya


Dari kemasan, DD cream wardah didominasi warna kuning gading dan abu-abu seolah-olah ingin menonjolkan kandungan vitamin C nya. Di bawah kemasan ada keterangan expired date, dan samping kanan-kiri ada keterangan produk dan cara pemakaian serta ingredients-nya.
penampakan DD Cream Wardah dari depan
penjelasan mengenai klaim dan pemakaian serta ingredients nya


Saat dibuka kardusnya, botol kemasan DD creamnya terlihat imut alias mungil. Walaupun kecil tapi isinya lumayan banyak. Soalnya terasa agak berbobot. Kemasan DD cream ini sendiri memakai tabung pencet dengan tutup flip-flop (buka-tutup). Kelebihannya praktis, nggak mudah bocor.


Kelemahan si kemasannya sendiri ialah, entah kenapa tiap aku mau mengeluarkan isinya, isinya tuh langsung bleber alias keluar dengan liarnya (baca: keluar banyak sekaligus) padahal aku sudah memastikan menekan tabungnya dengan sangat pelan dan hati-hati. Ketika isinya keluar kayak lompat gitu, otomatis yang tadinya mau pakai sedikit-sedikit jadinya nggak bisa dan terpaksa harus dipakai yang sudah terlanjur keluar. Cukuplah untuk wajah dan leher.


Alhamdulillahnya nggak kayak lenong sih, soalnya dia bukan foundation melainkan semacam skincare (mirip primer dikombinasikan pelembab dan sunscreen) yang ada warnanya kayak BB cream. Tapi jelas formulanya ini lebih ringan dari BB cream, mirip banget kayak CC cream pada umumnya.


Coverage-nya sendiri dari DD cream wardah ini terbilang light alias tipis. Walaupun aku sudah mengaplikasikannya agak tebal, paling jadi agak ‘sedikit’ medium (coverage-nya). Tetapi tetap tidak akan menutupi keseluruhan bekas jerawat ataupun kemerahan pada wajah. Tetap harus diakali dengan consealer dan bedak. But it’s okay beib, coz ini artinya sangat natural buat dipakai sehari-hari. Lumayan bisa sebagai penggantinya sunscreen atau sunblock gitu soalnya DD cream ini sendiri sudah ada +SPF30 PA+++ which is radiasi sinar matahari bisa mantul dari kulit wajah kita.


Sepertinya produk ini cocok dan pas sekali buat kalian para remaja, anak sekolahan, anak kuliahan atau kaum hawa yang sekedar pengen keliatan nggak pucat ketika pergi ke warung dan minimarket. Ke mall juga bisa banget pakai ini, asal ditimpali dengan bedak lagi biar lebih awet make-up nya.


Soal ketahanan DD cream ini? Hmm.. normal aja layaknya CC cream. Kalo dipakainya saat udara panas, walopun sudah ditimpali bedak dan setting spray pastinya area T-Zone akan paling duluan luntur karena berminyak. Sekalipun kulit saya cenderung kering. Kira-kira 2-3 jam sudah mulai keliatan lunturnya. Cuman, tetep aja kulit terlihat lebih mendingan daripada nggak pakai apa-apa di wajah. Setidaknya pori-pori kulit aku ketika pakai ini lebih tersamarkan dan terlihat kinclong. Mungkin karena efeknya yang dewy alias glowing gitu kali ya?


Untuk claim yang katanya bikin kulit lebih cerah apakah benar? Jawabannya, iyes. Benar. Pas pakai ini kulit aku jadi kayak lebih fresh, lebih cerah 1-tone dari aslinya.
Cuman entah ya.. setelah aku memakai produk ini 2-3 kali, setiap pemakaian selesai dan malamnya aku cuci muka, pasti aja muncul jerawat kecil2 dan gatel. Apakah kulitku jadi breakout? Mungkinkah kulit sensian ini nggak cocok dengan salah satu kandungan DD cream ini? Ihiks! Padahal ini lumayan oke banget loh produknya, ringan, natural, bisa jadi sunscreen plus base make-up pulak! Huhuhu~ yoweslah, beruntungnya kalian yg semisal lebih cocok kondisi kulitnya dengan DD cream ini..


Kalo aku ditanya apakah akan repurchase? Maybe not. Soalnya sebagus apapun DD cream ini, kulitku menolaknya (alias nggak cocok sama kulit sensitif aku) L i’m sorry.. ibarat cinta tapi tak bisa bersama, ihiks! (apaan sih lebay, haha, peace!)


Cuman tetep sih, karena aku udah terlanjur beli krim ini, sesekali aku akan pakai dan mungkin ketika membersihkannya aku bener-bener harus double cleansing kali ya..

sekian review kali ini, terimakasih buat yang udah mau baca tulisan iseng ini~



Review Sunscreen Emina dan SkinAqua (dry and sensitive skin)

Selasa, 23 Oktober 2018
Hai, hari ini aku mau review soal sunscreen yang sudah ku coba sendiri.

Sunscreen yang menurutku sangat recommended!! Apalagi khusus kulit yang sensitif dan kering ini sangat aman dipakai sehari-hari.

Oke, first aku bakal bahas duluan yang sunscreen SkinAqua. Di sini aku belinya Skin Aqua untuk tipe kulit Dry to Sensitive Skin UV Mild Milk dengan SPF 25++. Aku beli yang ini karena tipe kulitku saat ini (pasca melahirkan) berubah drastis jadi sangat amat kering layaknya gurun sahara. Saking keringnya, kulit terasa kasar dan beruntusan untuk area tertentu.



Awalnya kukira sunscreen untuk kulit kering dan sensitif akan memiliki tekstur yang sangat berminyak dan lengket seperti kebanyakan sunscreen pada umumnya. Tapi ternyata tidak untuk sunscreen SkinAqua ini. Seperti namanya 'Mild Milk', teksturnya seperti susu pembersih yang agak seperti 'lotion' gel berwarna putih susu namun cenderung encer. Ketika saya mengaplikasikannya di kulit, dengan cepat produk ini akan menyerap ke dalam kulit tanpa rasa lengket sedikit pun!

Sensasi ketika saya memakai produk SkinAqua ini seperti memakai pelembab wajah. Terasa melembabkan (moisture banget) dan bikin  kulit kenyal. Ternyata klaim dari SkinAqua ini memang dapat digunakan sebagai pelembab dan juga make-up base. Wow gila banget ga sih? Ditambah, produk ini juga bisa kalian pakai di seluruh badan. Jadi nggak cuma muka aja. 4 in 1 banget ga sih punya produk kek gini?

Produk ini mengandung Hyaluronic Acid & Collagen yang membantu melembabkan dan mempertahankan elastisitas kulit. Dia juga memiliki kandungan vitamin E sebagai antioksidan dan dapat menghambat radikal bebas. Karena teksturnya yang lembut dan lembab serta tidak lengket maka produk ini aman plus cocok untuk pemakaian sehari-hari/setiap hari.

Buat kalian yang malas repot-repot pakai pelembab terus pakai base make-up, ditambah harus pakai sunscreen lagi, produk ini solusinya! hehe, udah gitu kemasannya juga pas buat digenggam tangan. Walapun kelihatannya kecil tapi pemakaiannya hemat bangett ngett, soalnya satu sampai tiga tetes aja udah cukup buat dipakai ke seluruh wajah sampai leher. Suwer! Eits tapi kalo mau dipakai ke seluruh badan ya pastinya bakalan boros juga sih yaa~

Oya, produk SkinAqua ini kubeli dengan harga kisaran 50ribuan. Sering dijual di store-store Mall dan juga online shop. Produk ini memiliki netto 40g, cukup banyak. Saya sering memakainya setiap hari atau kalau merasa perlu, tapi khusus wajah dan leher saja (karena untuk badan saya pakai lotion terpisah), kira-kira habisnya sampai 3-5 bulanan (tergantung seberapa sering di-touch up). Hemat banget khaan??

Oya produk ini juga tidak mengandung pewarna maupun pewangi buatan, yang mana ini bagus banget buat kalian yang alergi ataupun ga suka dengan wewangian yang mengganggu.

Selain varian ini, masih ada banyak lagi varian lainnya, fungsinya kurang lebih sama namun hanya berbeda dari segi tekstur. Kebanyakan untuk kulit yang normal dan berminyak memiliki tekstur yang lebih cair dari ini.

Emang sih ya, produk keluaran ROHTO company hampir semuanya nggak pernah mengecewakan dan selalu memuaskan.

Will I repurchase it? OF COURSE! YES!!

Next, aku bakal review sunscreen Emina.

Siapa sih yang gak tau sunscreen Emina yang super duper binti murah bingit? Dia sering dijual hampir di seluruh store yang ada di Mall Indonesia. Cuman saking lakunya, produk ini sering SOLD OUT. Iya, beneran SOLD. Bahkan aku sering ke online shop resminya di Shoppee pun susah banget dapetin ini karena terjual habis ga bersisa. Jadi aku biasanya beli ke olshop lain nya, biasanya mereka juga sering nyetok.

Kisaran harga sunscreen Emina ini 25ribuan. Kalau lagi sale bisa sampai 17ribuan. Which is murce gila siiiss.

Awalnya aku beli ini karena sunscreen SkinAqua aku ketinggalan di rumah mertua. Tadinya sempet galau mau beli sunscreen yang sama atau gimana. Masalahnya yang SkinAqua juga nggak gampang nyarinya untuk varian kulit sensitif dan kering. Jadilah aku browsing, dan ngelihat Emina ini. Katanya produk ini merupakan produk paling best sellernya Emina. Kenapa kok bisa? Apakah cocok buat kulit aku yang kering nan kusam serta sensian ini?

Aku pun iseng mencoba beli sunscreen ini. Pas dicoba ternyata teksturnya ituh enak banget saat menyentuh kulit.

Kelihatannya dia seperti balsem gitu, krim rada padat, atau seperti vaselline petroleum jelly. Sekilas nampak tekstur yang berminyak gitu, tapii ternyata nggak saudara saudari! Dia itu licin, ringan, lembut, dan cepat meresap di kulit. Saking ringannya si tekstur Emina sunscreen ini, aku sampai nggak ngerasa pakai udah sunscreen. Sampai lupa juga, "udah pakai sunscreen apa belom yak barusan?" habisnya bener-bener kagak kerasa.

Memakai produk ini kulit aku nggak merasa dilembabkan maupun dibuat kering. Berbeda dengan SkinAqua yang bisa melembabkan dan membuat kulit kenyal. Kalau ini mungkin karena memang tujuannya cuma sebagai sunscreen saja jadi efeknya dibuat sengaja seringan mungkin supaya bisa ditimpa dengan pelembab dan primer atau produk wajah lainnya.

Sunscreen Emina ini dibuat untuk segala jenis tipe kulit, jadi untuk kulit normal, berminyak, kering, dan sensitif semuanya bisa pakai ini. Saya rasa sejauh saya memakai ini, kulit saya nggak bermasalah. Aman-aman saja, tidak ada efek iritasi atau gatal-gatal.

Emina sunscreen ini memiliki SPF 30 PA+++ dan mengandung Aloe Vera extract serta emollient untuk melembabkan kulit. Disarankan memakai produk ini minimal 15  menit sebelum terkena paparan matahari langsung/sebelum beraktivitas. Isi dalam kemasan ada 60ml. Lumayan banyak banget. Cuman dipakai ke wajah dan lehernya pun lumayan banyak juga, soalnya teksturnya agak ringan jadi kayak kurang kalau cuma sekali pencet untuk dipakai ke seluruh wajah dan leher. Harus beberapa kali pencet baru produknya bisa dipakai rata menyeluruh ke seluruh wajah dan leher.

Berbeda dengan SkinAqua, sunscreen ini tidak bisa dijadikan pelembab atau make-up base, karena teksturnya kurang melembabkan untuk ditimpa dengan make-up. Produk ini juga sepertinya hanya dipakai khusus wajah dan leher, bukan untuk seluruh badan, karena tidak ada klaimnya, sejauh tulisan ini aku buat.

 Will I repurchase it? Mungkin iya. Soalnya sejauh aman di kulit aku yang sensitif ini, sunscreen ini bisa jadi alternatif buat dibawa kemana-mana karena selain harganya yang murah, produk ini pun mudah dicari (kalo nggak Sold).


Oke, sekian tulisan saya hari ini. Semoga bermanfaat buat yang baca dan yang galau mau pakai sunscreen apa  ;)
Ini adalah skinaqua nampak depan

Keterangannya di belakang

Expire date di bawah kemasan

Emina dari depan. Jauh lebih besar dari skinaqua

Keterangannya dan expire date di atas (tulisan timbul)
Perbandingan botol keduanya

Perbandingan teksturnya. Skinaqua terlihat lebih cair padahal sangat moisture


Review Cushion Miniso

Rabu, 19 September 2018

Hai, hari ini aku mau me-review BB Cushion dari Miniso. Namanya Shiyokubutsu BB Cushion yang akhir-akhir ini banyak digemari kaum hawa karena harganya yang terjangkau, di bawah Rp100.000,- yaitu Rp79.900,-.

Cushion ini diklaim terbuat dari bahan-bahan alami yang diambil dari alam. Otomatis kandungan bahannya seharusnya mampu meminimalisir resiko alergi yang biasanya diakibatkan oleh bahan-bahan kimia. Sepertinya yang punya kulit sensitif ataupun kering cocok memakai cushion ini.

Oke, langsung aja reviewnya ya~


Pertama, kemasan!


Jujur first impression saya saat melihat kotak cushion miniso yang Shiyokubutsu ini adalah IMUT!! Kemasannya nuansa pink gitu, girly sekalii~ bikin mata bersinar-sinar ngelihatnya. Ahay~
Dan di belakang kemasan kotaknya ada tulisan kecil yang menjelaskan kandungan cushionnya serta sedikit penjelasan pemakaian cushionnya itu sendiri.



Di belakangnya ada tulisan expired date
di belakang ada keterangan nomor dan shade-nya

maapkan dekil, gegara pas mencet kekencengan alhasil mbleber dah isian cushionnya 

udah kotor karena pemakakaian yang barbar (maapkaan tenaga eike tak terkontrol)


Saat melihat kemasan cushionnya sendiri ternyata warnanya dominan putih dengan garis berwarna silver. Which is nggak bernuansa pink seperti kemasan kotaknya. Seperti biasa, cushionnya sudah termasuk spon dan cermin. Cushion miniso ini setahu saya tidak dibuat untuk kemasan refill. Jadi sekali pakai langsung buang. Entah ya ke depannya apakah mereka akan membuat kemasan yang bisa di-refill atau tidak.



Kedua, Shade.


Banyak  mbak-mbak Miniso atau vlogger dan blogger yang bilang bahwa BB Cushion ini cuma punya satu shade. Padahal sebenernya yang sudah masuk ke Indonesia itu ada 3 shade, yaitu Ivory, Nude, dan Bright. Kenapa saya bisa tahu? Soalnya saya browsing dulu di internet dan saya juga selalu teliti melihat tulisan di balik kemasan sebelum membeli sesuatu. Daan beneran dong, ada keterangan warnanya dan juga angkanya. Itu artinya cushion tersebut bukan satu shade saja, seperti yang selama ini orang-orang kira. Lumayan khan, salah beli shade, bisa-bisa cushionnya mubazir ga kepake.

Kebetulan saya sempat galau beli warna apa. Soalnya kulit saya ini masuknya kuning gading yang kalo dibilang putih, nyatanya rada gosong. Dibilang gelap nggak gelap-gelap amat.

Kalo shade ivory, banyak vlogger Indonesia yang kulitnya terang pun bilang ke-putih-an banget shade-nya, sampai-sampai muka mereka kayak pakai topeng. Kulit di badan dan wajah mereka kelihatan beda.


ini penampakan shade No.2 Nude



Nah, kalo yang shade nude banyak yang bilang terlalu gelap. Sampai-sampai di aplikasi jual-beli Carousell untuk cushion Shiyokubutsu shade nude ini banyak dijual preloved-nya, dengan alasan shade-nya terlalu gelap. Sedangkan kata mbak-mbak Miniso-nya sih shade Nude ini warnanya lebih masuk ke kulit orang Indonesia (padahal si mbak-nya sendiri baru tahu cushion ini punya shade lain selain ivory gara-gara saya yang ngasih tahu, eerh, sotoy deh mbaaaknyaaa, hehe).

Berhubung warna bright-nya saya nggak punya contoh shade-nya di internet, dan miniso pun tidak menyediakan testernyaahh, alhasil saya nggak berani ambil resiko deh. Akhirnya saya ambil shade Nude. Dengan pertimbangan kulit saya emang nggak putih-putih amat, kayaknya masih masuk lah shade ini.

Ketiga, Coverage.

Saat saya tes di tangan, warnanya sih sesuai kulit, hampir nggak kelihatan bedanya malah dengan warna tangan saya. Akhirnya saya tes dengan tulisan di tangan saya menggunakan pensil alis, lalu saya tutupi dengan cushion Shiyokubutsu miniso ini. Alhasil coverage-nya lumayan kok. Light to medium. Bisa di-double pulak alias buildable sehingga menjadi full coverage. Dan saat saya mengaplikasikannya ke wajah, formulanya sangat ringan. Saking ringannya saya sampai nggak percaya bahwa saya udah pakai cushion atau belom.
ini tangan saya ada gambar hati pakai pensil alis

saat di-cover dengan cushionnya si gambar hati tertutupi dengan sempurna. warnanya sama kayak tangan saya jadi ga gitu jelas ya?



Cushion ini mirip sekali dengan BB cream-nya etude house yang formulanya sama-sama ringan di kulit. Menurut saya cushion ini pas untuk dipakai sehari-hari. Teksturnya kalau dilihat sekilas cenderung cair dan tidak terlalu kental atau pekat. Namun memiliki daya lembab yang lumayan. Kulit saya yang cenderung kering ini menjadi terasa dewy/glowy seperti kulit normal yang sehat saat memakainya.

Untuk daya tahannya sendiri saya rasa mampu bertahan 5-6 jam jika cuaca tidak terlalu panas yang menyebabkan kita berkeringat berlebih. Jika kita mudah berkeringat atau sering kena terik matahari, sepertinya hanya mampu 3-4 jam saja. Kecuali jika di-set dengan bedak mungkin akan lebih lama.

Sayangnya untuk cushion ini tidak ada SPF-nya. Saya tidak melihat adanya kandungan tabir surya atau SPF. Alangkah baiknya sebelum menggunakan cushion ini kalian memakai base makeup atau pelembab yang sudah ada SPFnya ya, jika ingin kulit kalian terlindungi dari paparan radiasi sinar matahari.

betewe ini penampakan wajah saya ketika pakai cushion ini. (Gak penting eim~ yang gak mau lihat, ga usah dilihat ya, hehe)
lumayan lah ya, daripada lu manyun.


Kesimpulannya?

Menurut saya pribadi yang memiliki kulit cenderung kering dan sensitif, memakai cushion ini cukup nyaman. Tidak ada sensasi gatal-gatal ataupun berat di kulit. Harganya sangat terjangkau. Melembabkan kulit dan terasa ringan. Cocok untuk dipakai harian buat yang kerja maupun kuliah. Sepertinya untuk kulit kombinasi maupun berminyak pun formulanya masih cocok, cuman untuk yang kulitnya berminyak kemungkinan besar cushionnya nggak bertahan lama.

Minusnya tidak ada kandungan SPF atau tabir surya. Shade-nya sedikit pilihannya. Dan tidak bisa di-refill.

Kalau diibaratkan rate 1-10, mungkin 8 angka yang pas buat cushion satu ini.

Tapi ini berdasarkan pengalaman pribadi aja ya. Semoga berfaedah tulisan saya ini~ sebelum membeli alangkah baiknya membaca reviewnya terlebih dahulu khaaan~ 

terimakasih sudah mampir kemarii~