Top Social

Cinta Pandangan Pertama kah? #5

Selasa, 27 September 2016
Tata dan Yoyo masih melongo melihat tingkah si Farah dan kak Falen yang sudah seperti sepasang kekasih.
Dengan gaya yang natural dan tidak dibuat-buat keromantisan Farah dan kak Falen yang terbentuk menunjukkan bahwa mereka benar-benar calon pasangan yang ideal~ <3 p="">


Melihat Farah dan kak Falen seperti ini tangan Tata pun gatal ingin mendokumentasikannya.  Tata pun mengeluarkan kamera di ponselnya.  "Farah, kak Falen~ ayo lihat sinii~," teriak Tata sambil memberikan aba-aba untuk memfoto.
'CLIK'


*wajah Farah terlihat masih malu-malu, sedangkan kak Falen tersenyum berseri-seri di kamera*



Tak hanya sekali tapi mereka difoto berkali-kali sama si Tata, bahkan saat di eskalator pun berfoto.  Melihat ekspresi yang terpancarkan dari wajah Farah dan kak Falen mereka memang terlihat lugu. *eits, nampak lugu bukan berarti mereka benar-benar lugu yah*



sejenak mereka bermain game master sambil menunggu filmnya mulai.  Sedikit demi sedikit suasana 'kikuk' pun mencair sekarang..



Pintu bioskop pun dibuka, Tata, Yoyo, Farah, dan kak Falen memasuki ruangan bioskop.  Sepertinya lokasi penempatan tempat duduknya sudah diatur sedemikian rupa deh.  Farah duduk bersebelahan dengan kak Falen.  Rasanya seperti dejavu dengan saat pertama kalinya mereka bertemu...



Sepanjang film mereka semua tertawa.  Jangankan mereka, hampir seluruh penonton di ruangan itu tertawa menonton film ini.  Benar-benar cerita yang unik.  Cinta, persahabatan, dan keluarga semuanya dibahas di sana.  Cuma dikemas dengan gaya komedi  ;)



Ternyata benar dugaan Farah, film India itu pasti lebih panjang waktunya dibandingkan film lokal dan film Hollywood.  Nggak rugi sih, cuma saat jam makan malam tiba, perut Farah udah mulai keroncongan.  Cacing-cacing dalam perutnya pun mulai berkaraoke ria.  Sepertinya sekarang lah saatnya yang tepat untuk Farah menyantap camilan roti yang dibelinya tadi. 


Sambil memakan roti bertopingkan daging rasa pizza yang dia beli tadi Farah pun melanjutkan menonton film. Sepertinya Farah menyadari sesuatu.  Nampaknya aroma dari roti pizzanya membuat seseorang di sebelahnya merasa lapar.  Dia pun menawarkan kak Falen untuk membagi rotinya.  Awalnya niat Farah mau membelah roti itu menjadi dua bagian tetapi kak Falen langsung memakan roti bekas gigitan Farah.  Jantung Farah spontan mencelos.  Aliran darah si Farah mengalir deras sehingga membuat wajahnya nampak merah saking senang campur grogi  *blushing*   :">    'i.. i.. itu kan sama aja kayak... in.. indirect kiss..' batin Farah.


...Namun kak Falen nampaknya cuek dan santai-santai saja.  Sambil terus melanjutkan menonton, mereka berdua pun memakan roti secara bergantian hingga habis.  Gara-gara peristiwa ini, konsentrasi si Farah pun sempat buyar sesaat.  Pandangannya bukan menuju layar bioskop tapi malah menundukkan kepalanya.  Soalnya Farah takut wajahnya yg merah itu keliatan kak Falen, mana kak Falen duduk di sebelahnya pula.  Untung saja lampu di bioskop agak gelap, jadinya tersamarkan...  fiuuh~  (~=u=)~




Seusai menonton, mereka pun pulang bersama Tata dan Yoyo, kebetulan Yoyo membawa mobil.  Sambil melintasi jalanan di PVJ ke lokasi parkiran di luar si Tata merekam Falen dan Farah.    Gelagat Farah masih salah tingkah, sedangkan Falen tetap dengan innocent cool act-nya. 


Sesampainya di dalam mobil, mereka semua bercanda gurau.  Ternyata kak Falen tipikal orang yang bercandanya rada-rada nih.  Pokoknya kelihatan deh sedikit demi sedikit aslinya.  Farah yang penasaran, semakin ingin mengenal kak Falen lebih jauh.

..Saat di tengah bercanda, tiba-tiba aja Tata membahas mantannya, yang merupakan adiknya kak Falen.  Tata cerita tentang kenapa dia tertarik dengan adiknya bukannya kak Falen.  Walaupun Yoyo tipikal cowok yang sangat cemburuan karena mendengar Tata membahas mantannya, tetapi karena dia sudah mempercayai Tata bahwa Tata tidak akan mungkin kembali ke mantannya, maka Yoyo pun cukup menjadi pendengar yang baik saja. 


Melihat situasi seperti itu, Farah berusaha memecahkan keadaan yang terlalu serius.  Lalu dengan spontan dan lugunya Farah mengucapkan, "...tapi aku lebih suka sama kakaknya".  Ucapan Farah tersebut membuat seluruh isi mobil terkesima dan terkejut. Suasana jadi benar-benar heboh.



"Ah, tahu gitu aku rekam tadi kata-katanya Farah," kata kak Falen sambil mengeluarkan ponselnya dan memasang mode 'rekaman'.  "Coba dong ngomongnya diulangi lagi, aku mau rekam nih buat nada sms," lanjut kak Falen.


Farah pun langsung malu, wajahnya menunduk sambil memeluk jok kursi depan.  "Nggak mau ah, malu, keceplosan" ucap Farah.




Falen pun diantarkan pulang hingga ke rumahnya, dengan begitu sekarang Farah sudah tau di mana letak rumah kak Falen.  Ternyata tidak jauh dari rumahnya.  :">


Sejak pertemuan itu akhirnya si Tata semakin gencar menjodohkan kak Falen dan Farah.  Farah menuliskan kisah mereka dalam blog.  Ajaibnya blog itu kini menjadi perhatian hampir seluruh orang-orang terdekat Farah.  Farah menceritakan perjuangan dirinya dan Tata saat pertama kali ketemu dengan kak Falen.  Menceritakan pengalamannya yang unik dan lucu saat ketemu kak Falen. 


Walaupun nama-nama mereka disamarkan oleh Farah tapi tetap aja orang yang bersangkutan pasti nyadar banget kalo itu adalah kisah mereka.  Based from true story sih.  Tanpa Farah sadari sebenarnya kak Falen dan adiknya sudah membaca postingan ceritanya Farah yang dia tulis di blog.


Di belakang Farah, si Tata dan kak Falen sedang heboh menggosipkannya.  Bahkan Fandi, adiknya si Falen aja sampe ketawa-ketiwi saat ngebaca blognya si Farah.  Lalu pada akhirnya berhubung Tata orangnya agresif dan nggak sabaran *pengen cepet-cepet ngejodohin Farah dan kak Falen* dia pun bertanya ke kak Falen tentang bagaimana pendapatnya tentang Farah.  Lalu Falen pun cuma bilang, 'lusa nanti aku mau ajakin Farah ketemuan di cafe deket kampus'.


Nah, si Tata kan orangnya agresif, ga sabaran tuh, makanya dia langsung kasih tau ke si Farah tentangplanning-nya kak Falen yg bakalan ngajakin dia nge-date besok lusa.  Farah spontan langsung ke-geeran dan salting.  Gara-gara kabar simpang siur itu, dia jadi penasaran, kira-kira nanti ngobrolin apa aja ya? mau ngapain aja ya? Farah pun jadi uring-uringan sendiri.

Setelah hari H itu tiba ternyata beneran, si kak Falen ngajakin dia ketemuan jam satu siang di cafe ngopdul DU~!! (>o


Di perjalanan menuju cafe ngopdul farah harus berjalan kaki untuk naik angkot.  Dia ngerasa aneh sendiri, tumben-tumbennya dia jalan kaki ke kafe dengan dandanan kayak gini.   (=w=)  Biasanya dia cuek-cuek aja, santai, tapi ga tau kenapa dirinya mendadak jadi ingin terlihat cantik.  Dandan yang beda dari biasanya.  Alhasil semua orang merhatiin dia sepanjang dia jalan kaki. Entah karena aneh, menor, atau karena cantik.


Sesampainya di kafe, dia melihat kak Falen sedang duduk di sofa sambil minum chocolate caramel, minuman kesukaannya.  Farah grogi banget tapi pura-pura terlihat biasa.  Dia bingung harus duduk di mana, soalnya kursi sofanya cuma satu tapi panjang,  sedangkan di depannya kak Falen nggak ada kursi lagi.  Mau nggak mau Farah terpaksa duduk di sebelah kak Falen, dan itu ngebuat jantungnya jadi berdebar cepat sekali~\(>o


Kak Falen pun memulai pembicaraannya dengan Farah.  "Tadi ke sini naik angkot?"

Farah pun menjawab, "Iya, mana aku tuh harus jalan kaki dulu. Capek tauu~ ketemuannya jauh amat"  (>~

kak Falen pun membalas, "haha, kan sekalian olah raga"    :D


dalam hati Farah, 'hahaha, lama-lama gue bisa kurus kalo begini terus.'  (=__=)


Lalu Farah pun memesan makanan.  Kak Falen dan Farah melanjutkan obrolan mereka.  Entah siapa yang memulai mereka tiba-tiba bermain tebak-tebakan dan ternyata kak Falen kalah, yang kalah harus ngasih hadiah atau harus nurutin permintaan yang menang.  Farah pun meminta untuk kak Falen yang membayar pesanan makanannya tapi kata kak Falen masih ada hadiah lainnya yang pengen dia kasih ke Farah sebagai kejutan. Farah pun jadi penasaran.


Sambil memegang tangan Farah dengan lembut kak Falen pun mulai berbicara serius dengan gaya kalem dan dewasanya, "sebenernya aku ngajakin ketemuan di sini itu karena ada yang pengen aku kasih ke kamu, udah aku rencanain dari kemarin-kemarin sih..".


 "wah, apa tuh?" tanya Farah penasaran campur grogi, soalnya tangannya dipegang kak Falen sih~  (>u

"emm.. tapi, kamu harus tutup mata dulu.." ucap kak Falen.

"oke, aku tutup mata deh.. apa sih? jadi penasaran.." ucap Farah grogi. Sekarang jantung Farah pun semakin melompat-lompat kencang karena deg-degan dan penasaran.  Mungkin saat ini wajahnya udah merah kayak udang rebus gara-gara matanya ditutup sama tangannya kak Falen.


"berhitung dong.." kata kak Falen ke Farah.

"he? berhitung?.. oke, satu.. dua.. "  Farah pun menuruti.

Saat hitungan ketiga tiba-tiba pipi kiri Farah mendadak panas.  Wajah Farah semakin merah dan panas.  Gimana nggak merah?? soalnya Farah malu bangeet~ gara-gara kak Falen mencium pipi kirinya si Farah!!?  (O__O)!!?


.......


.......


.......



farah Shock, kaget, nggak tau harus bereaksi gimana.. antara bahagia, senang, malu, campur kesel.  Pengen banget nampar kak Falen karena udah cium Farah di depan umum, apalagi mereka itu kan baru ketemuan 3 kali~!! dan Farah juga takut dianggap dirinya cewek murahan. (>~prince charming-nya Farah, mungkin aja kak Falen ngelakuin itu karena emang suka sama Farah dan ingin serius dengan farah.



Karena pikiran Farah berkecamuk. Akhirnya dia cuma diam dengan tetap membiarkan wajahnya memerah tersipu malu.  Walaupun sedikit kesal tapi setelah melihat wajahnya kak Falen yang rada-rada polos Farah jadi nggak tega untuk marah.

'Aneh, padahal dia itu.. dewasa, kalem, tapi kok sekarang mendadak kayak anak polos sih? Huuh, jadi ngga bisa marah~~'  batin farah. (=.=")


Sebagai gantinya, setelah menghabiskan makanan di sana, Farah langsung mengajak kak Falen untuk ke rumahnya.  Menguji mentalnya kak Falen, apakah dia serius ato cuma mempermainkan perasaannya saja, dan ternyata.. kak Falen berani. (>o


Ternyata kak Falen bawa mobil, dan mereka pergi ke rumah Farah dengan mobil yang kak Falen bawa.  Saat di dalam mobil dan mulai perjalanan, entah kenapa Farah merasa 'feeling' nggak enak.  Mobil yang dikendarai kak Falen seperti tersendat-sendat, dan setiap kali me'rem seperti kayak orang kaget-kagetan. Farah pun memberanikan diri untuk bertanya..

"Emm...kak falen udah berapa lama belajar nyetir?"

"udah lupa, yang pasti sih ini kedua kalinya aku bawa mobil. Dulu pernah belajar sekali tapi ke sininya nggak pernah lagi. Soalnya aku emang lemah di motorik. Jadi yaudah deh, modal nekat aja daripada nggak," jawab kak Falen santai.


'GLEKH'... farah hanya bisa menelan ludah dan berdoa, semoga dia bisa sampai rumah dengan selamat.  Tiap beberapa menit bahkan detik, jantung Farah semakin mencelos, bukan karena deg-degan atau nervouskarena di samping kak Falen lagi melainkan karena khawatir apakah dia akan selamat atau tidak setiap kali mobil mulai menancapkan gasnya dan tiap kali mobil mulai mengerem mendadak. (O__o)


Alhamdulillah, Farah bersyukur bisa sampai di rumahnya dengan selamat sentosa, sehat jasmani dan batiniah. Utuh seperti sedia kala.  Dia pun menyuruh kak Falen untuk masuk ke dalam rumah, mengenalkannya kepada ibunya.  Kebetulan di sana juga ada Tata, Yoyo, dan salah seorang teman Farah yang ngekos di rumahnya, Nia.

Di rumah Farah, kak Falen mencoba berbaur dengan keluarga dan teman-teman Farah.  Kak falen terlihat sangat cepat akrab dengan orang rumah.  Farah senang melihatnya. Sepertinya kak falen adalah takdir yang Tuhan berikan untuknya setelah sekian lamanya dia menjomblo~  :p   hihihi


Di sana si Tata nyindir, "kayaknya hari ini ada yang seneng nih~"

"Iya nih, soalnya ada yang baru jadian gitu deh~" ucap kak Falen.

"Ha? jadian?" tanya farah.

"Aduuh, kamu itu pura-pura polos atau oon beneran sih?" sikut kak falen ke Farah.

Farah jadi bingung sendiri.


jadi? maksud yang di kafe tadi itu artinya... 'jadian'??



"cieee~"  semua orang turut senang dengan jadiannya Farah dan kak Falen.


Cuma farah yang wajahnya merah sendiri karena masih malu-malu.


So, "cintaku pada pandangan pertamakah?" tanya batin Farah.


Entahlah.. pandangan pertama atau bukan, yang pasti dia hanya ingin menikmati apa yang dirasakannya saat ini. Sambil terus mencoba mempertahankannya.  Prosesnya emang terlalu cepat sih tapi mungkin aja jodoh makanya jalannya dipermudah sama Tuhan.


Entah sampai kapan kebahagiaan ini berlangsung, yang pasti mereka menikmati masa-masa itu.


CATATAN: Jangan sembarangan main cium anak orang yak! Haram~
Post Comment
Posting Komentar