Hari ini,
cuaca di sini cukup cerah. Rasanya jadi kepengen me-review produk wardah yang
sedari kemarin penasaran pengen banget aku cobain dan aku share hasil review-ku
secara pribadi, yaitu Wardah DD Cream C-defense with vitamin C.
Untuk
disclaimer, mungkin hasil pemakaian setiap orang akan berbeda-beda ya.
Tergantung bagaimana kondisi kulit kita masing-masing. Tapi semoga saja bisa
menjadi bahan masukan yang kalau kondisi kulitnya mirip dengan aku.
So, kulitku
ini termasuk yang agak membandel. Semenjak ber-umur. Menikah dan punya anak,
kulit jadi cenderung kering dan sensitif. Nggak kayak dulu sewaktu remaja
sangat amat berminyak.
Sebenarnya
saat ingin mencoba produk DD Cream dari wardah ini aku agak takut, soalnya
kulit kering dan sensitif biasanya kurang cocok memakai krim yang ada kandungan
vitamin C nya. You know, kalo vitamin C biasanya akan bikin kulit semakin
kekeringan karena sifat alaminya yang asam, bahkan bisa juga bikin kulit jadi
gatal dan kemerahan. Biasanya kulit kering cocoknya pakai vitamin E.
Cuman pas
aku baca di kemasannya katanya sih selain vitamin C, wardah DD cream ini pun
memasukkan kandungan vitamin E nya sebagai antioksidan. Ehem.. jadi dia ada 2
vitamin gitu ya? C dan E? Well, let we see gimana hasilnya deh
Nah, melihat
banyak beauty blogger dan vlogger yang pakai DD cream ini katanya cocok, aku
jadi penasaran. Beneran nih? Coba ah mumpung lagi diskon. Harganya kisaran
25-35ribuan. Tergantung belinya dimana. Aku sendiri beli di saat Guardians lagi
diskon.
Ok, aku
pilih DD cream wardah yang shade natural. Soalnya menurutku ini pilihan aman
untuk hampir semua jenis kulit. Tapi ada juga yang bilang kalau shade natural
ini warnanya agak keabu-abuan. O..ow.. bismillah aja ya
Dari
kemasan, DD cream wardah didominasi warna kuning gading dan abu-abu seolah-olah
ingin menonjolkan kandungan vitamin C nya. Di bawah kemasan ada keterangan
expired date, dan samping kanan-kiri ada keterangan produk dan cara pemakaian
serta ingredients-nya.
penampakan DD Cream Wardah dari depan |
penjelasan mengenai klaim dan pemakaian serta ingredients nya |
Saat dibuka
kardusnya, botol kemasan DD creamnya terlihat imut alias mungil. Walaupun kecil
tapi isinya lumayan banyak. Soalnya terasa agak berbobot. Kemasan DD cream ini
sendiri memakai tabung pencet dengan tutup flip-flop (buka-tutup). Kelebihannya
praktis, nggak mudah bocor.
Kelemahan si
kemasannya sendiri ialah, entah kenapa tiap aku mau mengeluarkan isinya, isinya
tuh langsung bleber alias keluar dengan liarnya (baca: keluar banyak sekaligus)
padahal aku sudah memastikan menekan tabungnya dengan sangat pelan dan
hati-hati. Ketika isinya keluar kayak lompat gitu, otomatis yang tadinya mau
pakai sedikit-sedikit jadinya nggak bisa dan terpaksa harus dipakai yang sudah
terlanjur keluar. Cukuplah untuk wajah dan leher.
Alhamdulillahnya
nggak kayak lenong sih, soalnya dia bukan foundation melainkan semacam skincare
(mirip primer dikombinasikan pelembab dan sunscreen) yang ada warnanya kayak BB
cream. Tapi jelas formulanya ini lebih ringan dari BB cream, mirip banget kayak
CC cream pada umumnya.
Coverage-nya
sendiri dari DD cream wardah ini terbilang light alias tipis. Walaupun aku
sudah mengaplikasikannya agak tebal, paling jadi agak ‘sedikit’ medium
(coverage-nya). Tetapi tetap tidak akan menutupi keseluruhan bekas jerawat
ataupun kemerahan pada wajah. Tetap harus diakali dengan consealer dan bedak.
But it’s okay beib, coz ini artinya sangat natural buat dipakai sehari-hari.
Lumayan bisa sebagai penggantinya sunscreen atau sunblock gitu soalnya DD cream
ini sendiri sudah ada +SPF30 PA+++ which is radiasi sinar matahari bisa mantul
dari kulit wajah kita.
Sepertinya produk ini cocok dan pas sekali buat kalian para remaja, anak sekolahan, anak kuliahan
atau kaum hawa yang sekedar pengen keliatan nggak pucat ketika pergi ke warung
dan minimarket. Ke mall juga bisa banget pakai ini, asal ditimpali dengan bedak
lagi biar lebih awet make-up nya.
Soal ketahanan
DD cream ini? Hmm.. normal aja layaknya CC cream. Kalo dipakainya saat udara
panas, walopun sudah ditimpali bedak dan setting spray pastinya area T-Zone
akan paling duluan luntur karena berminyak. Sekalipun kulit saya cenderung
kering. Kira-kira 2-3 jam sudah mulai keliatan lunturnya. Cuman, tetep aja
kulit terlihat lebih mendingan daripada nggak pakai apa-apa di wajah.
Setidaknya pori-pori kulit aku ketika pakai ini lebih tersamarkan dan terlihat
kinclong. Mungkin karena efeknya yang dewy alias glowing gitu kali ya?
Untuk claim
yang katanya bikin kulit lebih cerah apakah benar? Jawabannya, iyes. Benar. Pas
pakai ini kulit aku jadi kayak lebih fresh, lebih cerah 1-tone dari aslinya.
Cuman entah
ya.. setelah aku memakai produk ini 2-3 kali, setiap pemakaian selesai dan
malamnya aku cuci muka, pasti aja muncul jerawat kecil2 dan gatel. Apakah
kulitku jadi breakout? Mungkinkah kulit sensian ini nggak cocok dengan salah
satu kandungan DD cream ini? Ihiks! Padahal ini lumayan oke banget loh
produknya, ringan, natural, bisa jadi sunscreen plus base make-up pulak!
Huhuhu~ yoweslah, beruntungnya kalian yg semisal lebih cocok kondisi kulitnya
dengan DD cream ini..
Kalo aku
ditanya apakah akan repurchase? Maybe not. Soalnya sebagus apapun DD cream ini,
kulitku menolaknya (alias nggak cocok sama kulit sensitif aku) L i’m sorry.. ibarat cinta tapi tak bisa bersama, ihiks! (apaan sih lebay, haha, peace!)
Cuman tetep
sih, karena aku udah terlanjur beli krim ini, sesekali aku akan pakai dan
mungkin ketika membersihkannya aku bener-bener harus double cleansing kali ya..
sekian review kali ini, terimakasih buat yang udah mau baca tulisan iseng ini~
Post Comment
Posting Komentar