Top Social

Review DD Cream Wardah

Kamis, 15 November 2018

Hari ini, cuaca di sini cukup cerah. Rasanya jadi kepengen me-review produk wardah yang sedari kemarin penasaran pengen banget aku cobain dan aku share hasil review-ku secara pribadi, yaitu Wardah DD Cream C-defense with vitamin C. 



Untuk disclaimer, mungkin hasil pemakaian setiap orang akan berbeda-beda ya. Tergantung bagaimana kondisi kulit kita masing-masing. Tapi semoga saja bisa menjadi bahan masukan yang kalau kondisi kulitnya mirip dengan aku.


So, kulitku ini termasuk yang agak membandel. Semenjak ber-umur. Menikah dan punya anak, kulit jadi cenderung kering dan sensitif. Nggak kayak dulu sewaktu remaja sangat amat berminyak.


Sebenarnya saat ingin mencoba produk DD Cream dari wardah ini aku agak takut, soalnya kulit kering dan sensitif biasanya kurang cocok memakai krim yang ada kandungan vitamin C nya. You know, kalo vitamin C biasanya akan bikin kulit semakin kekeringan karena sifat alaminya yang asam, bahkan bisa juga bikin kulit jadi gatal dan kemerahan. Biasanya kulit kering cocoknya pakai vitamin E.


Cuman pas aku baca di kemasannya katanya sih selain vitamin C, wardah DD cream ini pun memasukkan kandungan vitamin E nya sebagai antioksidan. Ehem.. jadi dia ada 2 vitamin gitu ya? C dan E? Well, let we see gimana hasilnya deh
Nah, melihat banyak beauty blogger dan vlogger yang pakai DD cream ini katanya cocok, aku jadi penasaran. Beneran nih? Coba ah mumpung lagi diskon. Harganya kisaran 25-35ribuan. Tergantung belinya dimana. Aku sendiri beli di saat Guardians lagi diskon.


Ok, aku pilih DD cream wardah yang shade natural. Soalnya menurutku ini pilihan aman untuk hampir semua jenis kulit. Tapi ada juga yang bilang kalau shade natural ini warnanya agak keabu-abuan. O..ow.. bismillah aja ya


Dari kemasan, DD cream wardah didominasi warna kuning gading dan abu-abu seolah-olah ingin menonjolkan kandungan vitamin C nya. Di bawah kemasan ada keterangan expired date, dan samping kanan-kiri ada keterangan produk dan cara pemakaian serta ingredients-nya.
penampakan DD Cream Wardah dari depan
penjelasan mengenai klaim dan pemakaian serta ingredients nya


Saat dibuka kardusnya, botol kemasan DD creamnya terlihat imut alias mungil. Walaupun kecil tapi isinya lumayan banyak. Soalnya terasa agak berbobot. Kemasan DD cream ini sendiri memakai tabung pencet dengan tutup flip-flop (buka-tutup). Kelebihannya praktis, nggak mudah bocor.


Kelemahan si kemasannya sendiri ialah, entah kenapa tiap aku mau mengeluarkan isinya, isinya tuh langsung bleber alias keluar dengan liarnya (baca: keluar banyak sekaligus) padahal aku sudah memastikan menekan tabungnya dengan sangat pelan dan hati-hati. Ketika isinya keluar kayak lompat gitu, otomatis yang tadinya mau pakai sedikit-sedikit jadinya nggak bisa dan terpaksa harus dipakai yang sudah terlanjur keluar. Cukuplah untuk wajah dan leher.


Alhamdulillahnya nggak kayak lenong sih, soalnya dia bukan foundation melainkan semacam skincare (mirip primer dikombinasikan pelembab dan sunscreen) yang ada warnanya kayak BB cream. Tapi jelas formulanya ini lebih ringan dari BB cream, mirip banget kayak CC cream pada umumnya.


Coverage-nya sendiri dari DD cream wardah ini terbilang light alias tipis. Walaupun aku sudah mengaplikasikannya agak tebal, paling jadi agak ‘sedikit’ medium (coverage-nya). Tetapi tetap tidak akan menutupi keseluruhan bekas jerawat ataupun kemerahan pada wajah. Tetap harus diakali dengan consealer dan bedak. But it’s okay beib, coz ini artinya sangat natural buat dipakai sehari-hari. Lumayan bisa sebagai penggantinya sunscreen atau sunblock gitu soalnya DD cream ini sendiri sudah ada +SPF30 PA+++ which is radiasi sinar matahari bisa mantul dari kulit wajah kita.


Sepertinya produk ini cocok dan pas sekali buat kalian para remaja, anak sekolahan, anak kuliahan atau kaum hawa yang sekedar pengen keliatan nggak pucat ketika pergi ke warung dan minimarket. Ke mall juga bisa banget pakai ini, asal ditimpali dengan bedak lagi biar lebih awet make-up nya.


Soal ketahanan DD cream ini? Hmm.. normal aja layaknya CC cream. Kalo dipakainya saat udara panas, walopun sudah ditimpali bedak dan setting spray pastinya area T-Zone akan paling duluan luntur karena berminyak. Sekalipun kulit saya cenderung kering. Kira-kira 2-3 jam sudah mulai keliatan lunturnya. Cuman, tetep aja kulit terlihat lebih mendingan daripada nggak pakai apa-apa di wajah. Setidaknya pori-pori kulit aku ketika pakai ini lebih tersamarkan dan terlihat kinclong. Mungkin karena efeknya yang dewy alias glowing gitu kali ya?


Untuk claim yang katanya bikin kulit lebih cerah apakah benar? Jawabannya, iyes. Benar. Pas pakai ini kulit aku jadi kayak lebih fresh, lebih cerah 1-tone dari aslinya.
Cuman entah ya.. setelah aku memakai produk ini 2-3 kali, setiap pemakaian selesai dan malamnya aku cuci muka, pasti aja muncul jerawat kecil2 dan gatel. Apakah kulitku jadi breakout? Mungkinkah kulit sensian ini nggak cocok dengan salah satu kandungan DD cream ini? Ihiks! Padahal ini lumayan oke banget loh produknya, ringan, natural, bisa jadi sunscreen plus base make-up pulak! Huhuhu~ yoweslah, beruntungnya kalian yg semisal lebih cocok kondisi kulitnya dengan DD cream ini..


Kalo aku ditanya apakah akan repurchase? Maybe not. Soalnya sebagus apapun DD cream ini, kulitku menolaknya (alias nggak cocok sama kulit sensitif aku) L i’m sorry.. ibarat cinta tapi tak bisa bersama, ihiks! (apaan sih lebay, haha, peace!)


Cuman tetep sih, karena aku udah terlanjur beli krim ini, sesekali aku akan pakai dan mungkin ketika membersihkannya aku bener-bener harus double cleansing kali ya..

sekian review kali ini, terimakasih buat yang udah mau baca tulisan iseng ini~



Post Comment
Posting Komentar